Tentang Dia
“Cinta”
sebuah kata yang mengandung banyak pengertian,,, Namun kata itu tak
pernah bisa kamu mengerti sebelum kamu merasakannya,,, Ketika kamu sudah
mulai mengerti tentang rasa cinta yang hadir dihatimu, saat itulah kamu
akan merasakan hati yang terluka, sebuah penantian yang semu, sebuah
pengorbanan yang melelahkan dan sebuah harapan yang tak berujung.
Begitulah cinta dan seperti itulah aku yang mencintai dia seorang Azmi
Rayhan Abdil. Aku mengenal dia tanpa aku sengaja, kesan pertama saat aku
melihat tatapan dia aku merasa takut dengan matanya yang melukiskan
ketegasan , namun setelah senyuman itu tercipata dari bibirnya tertoreh
wajah manis yang kian mengabadikan ketenangan dalam hatiku. Awalku
mengenal dia tak pernah ku sangka jika aku bisa jatuh cinta dengan sosok
seorang Abdi, karena kesan pertama aku tak merasakan apapun. Namun
ternyata takdir membuat aku merasakan hal lain. Saat itu aku berada satu
kelas dengan dia, bangkunyapun terdapat tepat didepan bangku ku. Setiap
hari kami selalu terlibat dalam pertengkaran, dari mulai meributkan
hal-hal yang kecil, bahkan teman-temanpun tahu bahwa kita itu seperti
kucing dan tikus yang tidak pernah akur, selalu saja kami menciptakan
keributan karena pertengkaran kami yang terkadang lucu, menggemaskan,
mengasyikkan dan seolah-olah tiada hari tanpa keributan-keributan yang
kami lakukan.
Tanpa
ku sadari aku merasa ketergantungan akan semua keadaan ini cause
keadaan ini buat aku merasakan nyaman, perselisihan yang selalu
melukiskan candaan dan tawa, menggambarkan sebuah senyuman yang
menyejukkan, yach.. meskipun terkadang ada yang menyakiti satu sama
lain, dengan keadaan ini aku merasa senang, bahagia, karena dialah orang
pertama yang buatku tersenyum saat hatiku terluka, dia orang pertama
yang menggores senyumanku disaat air mataku deras mengalir, dialah orang
pertama yang buat hatiku damai disaat keadaan disekililingku membuatku
bingung. Aku mulai merasakan nyaman bahkan sangat nyaman ketika aku
berada didekatnya meskipun aku selau berkata “tidak mungkin aku suka
sama orang seperti kamu”!! hahg,, kata yang sangat munafik aku ucapkan,
namun aku sendiri juga bingung terhadap apa yang aku rasakan. Ketika aku
melihat respon dia yang hanya tersenyum simpu dan membalas dengan kata
“apa lagi saya, sangat tidak mungkin jika saya sayang sama kamu”.
jawaban yang menusuk hatiku, namun aku masih saja tetep mencintainya,
mengaguminya dan yang tau rasa ini hanyalah diriku sendiri.
Kita
sama-sama lahir dibulan juli, saat dia berulang tahun aku mencoba untuk
menelfonnya dan ku ucapkan selamat padanya, yach... meskipun tidak
secara langsung. Namun aku cukup bahagia malam itu dia membalas dengan
respon yang baik, meskipun aku tau jika dia sudah membohongi aku, yang
aku sendiri tidak mengetahui apa itu. Rasanya cinta memang
berbunga-bunga, malam yang indah buatku, selalu jadi kenangan manis yang
tak pernah terungkap dalam kisah ini.
Waktu
terus berjalan mengikuti aliran angin yang kian berlalu dan kita pun
beranjak dikelas XI, tahun ini aku dan dia satu kelas lagie,. karena
kita memang satu jurusan bahasa makanya kita selalu satu kelas, namun
kita duduknya terpaut jauh, tahun ini aku rasakan berbeda dengan tahun
kemaren, seolah ada yang hilang dihari-hariku, dihidupku, namun aku
belum menyadari akan apa yang hilang. Semakin jauh aku terhanyut semakin
kosong aku rasakan dalam jiwaku... lorong-lorong masa lalu selalu
terbayang disaat aku sendiri, dan.... sesaat ku sadari tentang sesuatu
yang hilang, dia adalah “Abdil” seseorang yang dulu mengisi hariku
dengan tawa yang indah. Dan semakin aku yakin jika aku memang
benar-benar mencintai dia, “CINTA?? Mengapa aku harus sayang dan cinta
sama dia?? Pertanyaan yang selalu aku ciptakan dihatiku. Rasa ini
membuatku tersiksa, semakin tersiksa dengan sikap dia yang menjauh
dariku, tak pernah kami terlibat pertengkaran seperti dulu, dulu dimana
hariku pernuh warna karena dia. Namun sekarang semua warna itu serasa
pudar membentuk sebuah ketidak pastian yang hanya ada abu-abu dalam
hidupku ini. Terbisik keinginan untukku mengutarakan isi hati ini, namun
selalu aku berfikir ulang. Aku merasa dalam persimpangan, aku
benar-benar merasakan bahwa’ INILAH PENANTIAN YANG TAK BERUJUNG...
selalu aku menyalahkan hatiku “mengapa aku bisa mencintai sosok
sepertimu,,? Rindu selalu aku rasaka disetiap malam yang membelengguku.
Namun kuhanya memilih sendiri, sendiri diantra keramain.
Kini
terdengar kabar jika dia tak sendiri lagi, dia sudah mempunyai
kekasih, hatiku lebur seketika, aku hanya mencoba bertahan diatas batu
yang sudah rapuh, aku diam, tak ada yang bisa ku lakukan, kuhabiskan
malamku dengan air mataku, ku sambut pagiku dengan sembabnya mataku
bekas tangisan semalam, aku berpura-pura tegar, aku memasang senyum
palsu agar orang-orang disekitarku tak da yang tau. Meskipun kurasa
perih namun aku coba untuk berdiri sendiri. Lama kujalani hidup yang
seperti ini. Esok kujalani hariku seperti biasanya temanku menyapa dan
memberi kabar untukku jikalau Abdil sudah putus dengan kekasihnya...
Seneng sichh,,, namun biasa juga, cause dia putuspun aku sama dia juga
tidak bisa kembali seperti dulu. Sengatan matahari semakin terik aku
rasakan, sekolah sudah mulai sepi namun aku masih melanjutkan kegiatanku
dengan temanku Fira. Aku “Sudah selesai nich.. tapi melez pulang”.
Fira “lha terus mau kemana?” Aku “Gimana kalau ke warnet sekalian nyari
bahan buat majalah”. Fira “Oke dech,,” Panas tak semenyengat tadi,
kamipun bisa segera bergegas kewarnet, ketika aku asyik dengan
komputerku, ponselku berbunyi kulihat ‘privat number’ tanpa kuragu aku
angkat telfonnya terdengar suara cewek yang marah-marah, aku semakin
bingung dengan apa yang terjadi, aku tanyakan kesalahanku dan dia jawab
“Kamu itu jangan ganggu hubungan orang, dan jangan pernah kamu deketin
Abdi lagi,” tut..tut.. tut.. telfonnyapun mati seketika. Aku cerita
dengan fira atas kejadian yang baru aku alami, dan Firapun berkata
“Owh... mungkin itu mantannya Abdi”, WAOW,, mantannya Abdi’ da urusan
pa hingga aku dibawa-bawa dalam masalah mereka, tanya yang tak henti aku
utarakan dalam hatiku. Semakin aku tak nyaman dengan keadaan seperti
ini, namun aku tak ingin ambil resiko, aku memilih untuk diam, dan
lambat launpun masalah itu kian hilang bersama hembusan angin yang tak
berbekas.
Mei,
2011 Kegiatan akhir tahun kelas XI akan dilaksanakan, aku ragu untuk
ikut pa tidak. Namun pada akhirnya aku memutuskan untuk ikut, Hmmmm....
awalnya aku ikut agar bisa sedikit mengurangi bebanku, namun ternyata
tidak, semuanya jauh dari apa yang aku bayangkan. Aku satu bus dengan
Abdil dan juga dengan teman-temanku kelas X dulu, ketika aku berpindah
tempat duduk dibelakang aku melihat Abdil duduk berdua dengan teman
akrabku, sangat dekat, begitu mesra, bahkan merekapun tak menyadari akan
kehadiranku saat itu. Hati ini serasa tersayat sembilah pisau, sakittt,
perihhh, aku mulai putus asa dengan rasaku ini, pa daya aku yang tak
bisa ungkapkan rasa hatiku, hanya ada aku dan tangisan yang sesekali
memecahkan kesunyian.
Dalam Do’a aku selalu meminta “TUHAN... jika dia memang jodohku jagalah
dia untuk aku dan biarlah rasa yang ku miliki bersemayam dihatiku namun
jika dia bukanlah orng yang engkau pilihkan dalam hidupku hapuskan rasa
sayang yang kumiliki saat ini, buanglah kenangan-kenangan yang
mengingatkan aku pada dia”. Aku hanya bisa pasrah dan berserah atas apa
yang terjadi nanti, aku tak mungkin terus-terusan mengabaikan hidupku
hanya demi cinta semu yang ku miliki, aku ingin melanjutkan hidupku
meskipun tanpa kamu, karena cinta yang ku miliki terhadapmu ku rasa
sudah cukup untuk mewakili kehadiranmu dalam hidupku. Aku yakin Do’aku
tidak sia-sia. Hingga saat ini rasaku ini masih bertahan dan selalu ku
jaga meskipun kau tidak hadir dihidupku seperti dulu, namun dengan warna
yang pernah kau goreskan dihidupku membuat aku yakin jika nanti kau
akan hadir dengan sejuta warna yang ku inginkan. Jika mencintaimu adalah
sebuah kesalahan dimatamu biarlah aku bertahan dengan kesalahan yang
sempurna dihatiku.
To someone:
Ini
adalah kisah kita yang tak ingin ku habiskan dengan percuma, aku tidak
mungkin memgungkapkan ini kepadamu, ku ingin kamu membaca ini dan
mengerti. Aku disini masih bertahan, entah sampai kapan aku akan tegar,
menunggu kata yang ingin aku dengar dari bibirmu, berharap rasa yang
sama hadir dalam hidupku.......
"Kata Kata Curahan Hati"
***
Hadirmu,,
Membawa harapan baru buatku..
Karna kamu,,
Hariku penuh warna..
Hadirmu,,
Buang jauh rasa kesepianku..
Karna kamu,,
Aku bisa melupakan masa lalu..
Hadirmu,,
Menumbuhkan cinta yang telah lama mati..
Karna kamu,,
Ciptakan asa indah dalam angan dan mimpiku..
***
Rasa ini semakin dalam,,
Semakin sayang,,
Semakin cinta,,
Semakin takut kehilangan…
NaMun,,
Ada ragu dalam hati,,
Bisakah jadi yang terbaik..??
Ataukah sama seperti Dia..??
yang akan berlalu dan di LUPAKAN..
Entahlah,,
Tapi Itulah yang aku takutkan …!!!!!
***
Diantara 2′ Pilihan..
Diantara 2′ Sisi hati..
Diantara 2′ Keputusan..
Diantara 2′ Jalan keluar..
2′ Hal yang saling bertentangan..
Manakah yang harus ku pilih..?
Agar jadi yang terbaik,,
Buat aku,, kau dan dia..
***
Pantes gak sih aku marah,,
Pantes gak sih aku bete,,
Pantes gak sih aku cemburu,,
Pantes gak sih aku sedih,,
Kalo kenyataan’nya Dia yang lebih dulu ada,,
Sedangkan aku,,
hanya hadir sebagai orang ketiga… :(
***- See more at: http://www.ariepinoci.web.id/2012/08/kata-kata-curahan-hati.html#sthash.1Ir4GJR7.dpuf
Ku teteskan air mata,, untuk buatmu Bahagia..
Ku buat sebuah luka,, agar kau tertawa..
Ku pejamkan mata,, agar kau dapat melihat Dunia..
Ku beri 1′ hati,, agar kau Abadi..
"Kata Kata Curahan Hati"
***
Hadirmu,,
Membawa harapan baru buatku..
Karna kamu,,
Hariku penuh warna..
Hadirmu,,
Buang jauh rasa kesepianku..
Karna kamu,,
Aku bisa melupakan masa lalu..
Hadirmu,,
Menumbuhkan cinta yang telah lama mati..
Karna kamu,,
Ciptakan asa indah dalam angan dan mimpiku..
***
Rasa ini semakin dalam,,
Semakin sayang,,
Semakin cinta,,
Semakin takut kehilangan…
NaMun,,
Ada ragu dalam hati,,
Bisakah jadi yang terbaik..??
Ataukah sama seperti Dia..??
yang akan berlalu dan di LUPAKAN..
Entahlah,,
Tapi Itulah yang aku takutkan …!!!!!
***
Diantara 2′ Pilihan..
Diantara 2′ Sisi hati..
Diantara 2′ Keputusan..
Diantara 2′ Jalan keluar..
2′ Hal yang saling bertentangan..
Manakah yang harus ku pilih..?
Agar jadi yang terbaik,,
Buat aku,, kau dan dia..
***
Pantes gak sih aku marah,,
Pantes gak sih aku bete,,
Pantes gak sih aku cemburu,,
Pantes gak sih aku sedih,,
Kalo kenyataan’nya Dia yang lebih dulu ada,,
Sedangkan aku,,
hanya hadir sebagai orang ketiga… :(
***- See more at: http://www.ariepinoci.web.id/2012/08/kata-kata-curahan-hati.html#sthash.1Ir4GJR7.dpuf
Ku teteskan air mata,, untuk buatmu Bahagia..
Ku buat sebuah luka,, agar kau tertawa..
Ku pejamkan mata,, agar kau dapat melihat Dunia..
Ku beri 1′ hati,, agar kau Abadi..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar